Sejarah Candi Borobudur - Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur, Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah yang masuk dalam keajaiban dunia. Sejarah Candi Borobudur menarik untuk disimak, candi memiliki nilai sejarah yang sangat kental dan penuh dengan lika-liku filosofi kehidupan bagi yang memandang candi borobudur.
Sejarah Candi Borobudur
Siapa yang belum pernah mendengar tentang Candi Borobudur. Bisa dipastikan hampir semua tahu, minimal pernah mendengar nama tersebut. Ya Candi Borobudur adalah salah satu candi yang terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Keberaadaannya yang pernah menjadi salah satu dari keajaiban dunia menjadikannya dikenal di seluruh dunia terutama di kalangan para wisatawan dunia.
Letak Candi Borobudur berada di Propinsi Jawa Tengah, lebih tepatnya berada di Kabupaten Magelang. Lokasinya yang hanya berada pada kurang lebih 15 kilometer saja dari Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadikannya lebih dikenal sebagai Candi Borobudur Yogyakarta daripada Jawa Tengah. Letaknya berada di atas Bukit Menoreh, da dikelilingi oleh beberapa gunung besar seperti Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Letaknya juga hanya sekitar 3 kilometer dari Candi Mendut.
Candi Borobudur merupakan candi Buddha peninggalan dari Dinasti Syailendra di sekitar abad ke-9. Selain itu dalam sejarah Candi Borobudur, candi ini juga disebut dengan Barabudhur.
Latar Belakang Pembangunan Candi Borobudur
Berdasarkan pada beberapa relief gambar Candi Borobudur yang ada, diperkirakan candi Buddha ini dibangun kurang lebih pada tahun 780 Masehi, dan akhirnya selesai pada tahun 830 Masehi. Belum jelas benar mengenai bukti sejarah Candi Borobudur. Hanya beberapa prasasti yang mungkin sedikit menyinggung tentang Candi Borobudur.
Mengenai pembangunan, diduga Candi Borobudur dirancang oleh seorang arsitek terkenal pada masa itu bernama Gunadharma. Dan diperkirakan candi ini pembangunannya selesai ketika Dinasti Syailendra dengan rajanya pada masa itu Raja Samaratungga memerintah.
Asal Usul Nama Candi Borobudur
Ada sebuah prasasti yang dianggap berkaitan erat dengan asal usul candi borobudur. Prassasti tersebut bernama Prasasti Sri Kahulunan yang berangka tahun 842 Masehi yang menyebutkan: "Kawulan i Bhumi Sambhara”. Bumi Shambara diduga merupakan nama lain dari Borobudur. Dan ini adalah merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk pemujaan.
Seorang ahli sejarah bernama Poerbatjaraka menyatakan bahwa Borobudur memiliki arti Biara Budur. Arti lain dari Borobudur menurut Sir Thomas Stamford Raffles yaitu dalam bahasa Jawa kuno "bara" artinya "besar" dan "budhur" artinya "Buddha".
Sedangkan pada tahun 1365 Masehi ada sebuah kitab kuno bernama Kitab Negarakertagama, yang sedikit menyebut kata "Budur".
Masa Keruntuhan Candi Borobudur
Tidak ada bukti sejarah yang pasti mengenai kapan tepatnya sejarah Candi Borobudur ini runtuh dan ditinggalkan. Beberapa ahli berpendapat bahwa runtuhnya candi ini diawali ketika pada tahun 950 terjadi letusan Gunung Merapi yang dahsyat. Letusan ini mengakibatkan candi runtuh dan tertimbun tanah.Masa Keruntuhannya Candi Borobudur
Kemudian dilanjutkan dengan mulai runtuhnya Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Lalu juga Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya Mpu Sindok atau Sri Isyana Vikramadhammatunggadeva dari Dinasti Sanjaya, yang saat itu menguasai Jawa tengah mulai memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur sekitar tahun 928 - 1006 Masehi, akibat dari semakin berkuasanya kerajaan Mataram Islam di Jawa Tengah.
Penemuan Kembali Candi Borobudur
Serentetan peristiwa dalam sejarah Candi Borobudur telah menyebabakan candi ini runtuh dan semakin ditinggalkan. Namun kebesaran nama Candi Borobudur tidak pernah hilang. Seorang berkebangsaan Inggris yang memerintah di Indonesia pada masa itu yaitu Sir Thomas Stamford Raffles yang sedang melakukan kunjungan ke Semarang tahun 1814 menerima laporan bahwa di wilayah Kedu tepatnya di desa Bumisegoro, telah ditemukan sebuah bangunan kuno berupa monumen besar dan juga beberapa bongkahan batu yang memiliki relief.
Kemudian ia mengutus seorang berkebangsaan Belanda bernama Cornelius dan beberapa ratus orang untuk membuka dan membersihkan daerah itu untuk mencari tahu reruntuhan apa itu sebenarnya. Misinya tidak dapat berhasil sepenuhnya karena ternyata penemuannya tersebut sangatlah besar.
Pekerjaan Cornelius ini kemudian dilanjutkan oleh Penguasa Residen Kedu berkebangsaan Belanda masa itu, yaitu Hartmann. dan pekerjaan penggalian Candi Borobudur ini selesai pada tahun 1835. dan dilanjutkan penelitian pada tahun 1842 yang dilakukan secara pribadi oleh Hartmann. Namun tidak ada catatan sejarah dari penelitian Hartmann ini karena penelitiannya lebih bersifat pribadi.
Selanjutnya beberapa penelitian dan usaha untuk menggambar kembali candi Borobudur telah beberapa kali dilakukan. Diantaranya penggambaran sketsa seluruh relief candi Borobudur oleh seorang insinyur Belanda bernama F.C. Wilsen, dan sebuah penelitian pada tahun 1859 oleh J.F.G. Brumund. Dilanjutkan lagi oleh C. Leemans. Dan akhirnya penelitian lengkap pertama Borobudur dipublikasikan pada tahun 1873. dan di tahun ini pula sebuah foto candi Borobudur dibuat oleh Isidore van Kinsbergen.
Pemugaran dan Restorasi
Setelah sejarah Candi Borobudur melalui jalan yang panjang, termasuk banyak dijarah oleh para penguasa, penjajah, para pemburu harta, kolektor barang antik, dan juga para pencuri, akhirnya candi ini mulai mendapat perhatian di tahun 1885 ketika seorang arkeolog bernama Yzerman menemukan bagian kaki Candi Borobudur.
Tahap restorasi pun akhirnya dimulai, tahap ini dipimpin oleh Theodor van Erp diantara tahun 1907 sampai dengan tahun 1911. Pada tahap ini dilakukan penggalian tanah di sekeliling candi yang bertujuan untuk menemukan berbagai artefak dan juga puing-puing batuan candi beserta patung-patungnya. dan kemudian dilanjutkan dengan tahap-tahap selanjutnya.
Sayangnya proses pemugaran ini terhenti akibat Perang Dunia ke-2 dan juga perang kemerdekaan Indonesia di tahun 1942 hingga tahun 1949, dan akibatnya candi ini semakin rusak. Setelah beberapa saat akhirnya UNESCO pun turun tangan. Pada tahun 1973 dibuatlah rencana besar untuk memugar candi,. Dan akhirnya pemugaran dimulai pada tahun 1975.
Pemugaran besar-besaran ini menelan biaya sebesar US$6,901,243 dan dilakukan dengan melibatkan kurang lebih 600 orang pekerja. Pada proses ini sebanya 1.460 panel berhasil direstorasi.
Warisan Budaya Dunia
Pada masa sekarang ini Candi Borobudur telah menjadi salah satu tempat tujuan wisata dunia di Indonesia. Hal ini juga tidak lepas dari peran UNESCO yang telah menetapkan Candi Borobudur sebagai bangunan cagar budaya warisan dunia pada tahun 1991. Dan hingga saat ini Candi Borobudur tetap menjadi primadona pariwisata di Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
Demikianlah Sejarah Candi Borobudur yang bisa admin bagikan untuk anda. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan dalam masalah Sejarah Indonesia khususnya sejarah candi.